Puisi tentang Cinta
Dear someone…
Mencintaimu seperti bintang Sirius, terlihat terang diantara kegelapan
Mengagumimu seperti pelangi, melihatnya saja sulit apalagi berbicara padanya
Seperti awan hanya bisa melihat dari kejauhan dan menggapainya pun susah
Menunggumu seperti satuan tahun cahaya, padahal ia begitu dekat tapi butuh beberapa tahun untuk menjangkaunya
Mungkin aku seperti bintang Dwarft yang terlihat kecil diantara milayaran bintang dan manusia yang mengagumimu
Mengagumimu seperti pelangi, melihatnya saja sulit apalagi berbicara padanya
Seperti awan hanya bisa melihat dari kejauhan dan menggapainya pun susah
Menunggumu seperti satuan tahun cahaya, padahal ia begitu dekat tapi butuh beberapa tahun untuk menjangkaunya
Mungkin aku seperti bintang Dwarft yang terlihat kecil diantara milayaran bintang dan manusia yang mengagumimu
Aku
Yang selalu berusaha mencari batang hidungmu disetiap sudut lorong
Detak jantungku seperti alat music drum yang menggebu-gebu ketika didekatmu
Menjerit kegirangan akan sesuatu yang tak terduga
Melompat bagaikan akan menembus angkasa
Mudah rasanya untuk kagum denganmu
Benci pun tak terlihat
Tetapi sekali-kali ia mengintip dibalik ruangan
Dan menghilang dari jangkauan waktu
Yang selalu berusaha mencari batang hidungmu disetiap sudut lorong
Detak jantungku seperti alat music drum yang menggebu-gebu ketika didekatmu
Menjerit kegirangan akan sesuatu yang tak terduga
Melompat bagaikan akan menembus angkasa
Mudah rasanya untuk kagum denganmu
Benci pun tak terlihat
Tetapi sekali-kali ia mengintip dibalik ruangan
Dan menghilang dari jangkauan waktu
Melupakanmu sangatlah sulit
Bayanganmu yang terus melekat dalam pikiranku
Mencoba mengacak-acak sel-sel otakku
Mengaktifkan system peka dalam diriku
Mengirimkan setiap kode yg mungkin hanya bisa dibaca oleh bahasa pemograman, bukan dirimu
Bukan… bukan…
Kau tak bisa membacanya bukan?
Bahkan melihatnya pun kau tak peduli
Entah sadar atau tidak
Bayanganmu yang terus melekat dalam pikiranku
Mencoba mengacak-acak sel-sel otakku
Mengaktifkan system peka dalam diriku
Mengirimkan setiap kode yg mungkin hanya bisa dibaca oleh bahasa pemograman, bukan dirimu
Bukan… bukan…
Kau tak bisa membacanya bukan?
Bahkan melihatnya pun kau tak peduli
Entah sadar atau tidak
Luka yang dibuat oleh beberapa kata dan sikap
Ditusuk oleh pisau yang tlah diasah
Membuat beberapa hati berlubang dan menjadi hitam
Beberapa luka yang terdahulu mungkin sudah kering
Tapi ia tumbuh dan menyebar
Dan seharusnya aku sadar akan luka itu
Luka yang pernah membuatku sakit
Luka yang membuat beberapa kepingan itu menghilang
Dan kini ia datang lagi
Ditusuk oleh pisau yang tlah diasah
Membuat beberapa hati berlubang dan menjadi hitam
Beberapa luka yang terdahulu mungkin sudah kering
Tapi ia tumbuh dan menyebar
Dan seharusnya aku sadar akan luka itu
Luka yang pernah membuatku sakit
Luka yang membuat beberapa kepingan itu menghilang
Dan kini ia datang lagi
Tapi cinta tetaplah cinta
Kagum tetaplah kagum
Entah seberapa perih ku menahan luka karenamu
Kagum tetaplah kagum
Entah seberapa perih ku menahan luka karenamu
Yang hanya bisa berharap pada bintang jatuh
Yang hanya bisa menangis ketika hujan turun
Yang hanya bisa tersenyum ketika bintang bersinar
Hanya bisa mengagumimu dalam diam, dalam jauh di dalam hati
I was enchanted to meet you
Komentar
Posting Komentar